Di persimpangan aku terpasung sepi
berharap angin mengecup keputusan di telapak kaki
mengayun hati pada ilalang bergoyang
namun bumi enggan bergeming, hening...
Di persimpangan aku memelihara ombak
dada gemuruh meluruh menghanyutkan daun daun berlirik gundah
akan pilihan yang tak harus...
ada tabiat yang tak seperti sungai, menolak muara, mencibir arus
Di persimpangan aku mendengar bisikan sekam
"hati pun bisa membusuk walau kau genggam...bukankah kau sipenikmat dunia?"
egoku akur mengangguk terasuk
naluri mencuri kesucian janji pada bunga-bunga
menuntun kaki yang teragitasi melangkah menuju...
lari, teruslah berlari wahai tungkai...songsong inginmu..!
menari, teruslah melentik wahai yang mimpi
jangan berhenti sebelum merengkuh...
kini gilirmu wahai jemari, melengkunglah laksa gelembung
ciptakan ketukan pada pintunya
temukan senyumnya yang dirilis misteri
rangkulnya bawaku ke dalam gelap lalu aku lenyap...
(medan/09/09/11)
Puisinya bagus,
BalasHapussalam kenal dari Tutorial Blog.
Thanks yaa udah berkunjung ke blog saya...
thanks juga
BalasHapus