Ribuan 'kata' berlari panik berputar onar
menabrak saling berbentur meronta hingar
tiap benturan beranak dua, juga tiga, atau tak terhingga...
tak bertata, juga tak mermakna...,telanjang, liar
tiap- tiap dari
'kata' ambisi berlomba...
temukan jalan untuk keluar dari kungkungan yang mulai kotor
oleh bangkai 'kata' yang gugur terkubur
yang terlepas tak juga bersyukur...
s'bab tak semua terdengar menghibur
yang tertuang tak juga riang...
s'bab tak semua mendapat acung
hanya yang ikhlas senantiasa tersenyum walau terlahir tanpa pujian
setidaknya akulah
kata yang telah terlahir sebagai puisi yang kini ada di
letterater
apresiasilah aku wahai Pembaca...dengan 'suka' atau 'komentar' mu...
karena aku telah berjuang terlepas dari benak penulisku.
(medan,240711)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar