Selasa, 17 Januari 2012

Oh...

                                          I
Kuakui bahwa aku belum pernah menikmati manisnya racunmu
tapi masih saja kupelihara diam-diam di pucuk hayalku
walau kutahu kau tak pernah datang mengundangku
tapi bersikeras aku pada egoku
hingga menjadi dua sisi rupaku
                                         II
Berjuang aku untuk lurus di perjalanan
di kejauhan mereka melakukannya tanpa berbeban
karena tak ada yang istimewa pada langit yang bersisik ikan
aku saja yang melihatnya sebagai keajaiban
ketika ditanya aku juga tak pernah paham
                                         III
Kutatap lagi langit dengan heran
burung-burung terbang tak berbeban
kenapa aku selalu rajin menagih kenangan
padahal semesta selalu menawarkan pilihan
tak berbayar dan begitu menawan
oh...
(22Desember2011)

Bulan Separuh

sudah seperempat waktu pencarianku ketika bulanseparuh tersenyum masam
mencibir langkah goyah yang kian payah
coba rangkai mozaik rumit berpola abstrak
yang kau hempaskan kemarin hambur membentuk puing kering
pada pilarpilar kesepian yang ditinggal peradaban milikmu
"tak perlu penjelasan...", katamu
karena bagimu aku hanyalah pecundang yang tak pernah melihat purnama

Noeel G.
17/01/12

Save Our World (save our love)

tak salah hujan menengahi perseteruan kemarau dan daundaun
karena aku dan kau t'lah ciptakan dusta di kelopaknya
ayo kita berhenti berusaha membakar taman ini
s'bab ada jangkrik dan belalang  yang merindukan teduhnya

Noeel G.
januari12

Memujamu

kulihat ada permainan di pupilmu
saat kuhunjuk mawar dari balik punggungku
kuberi tahu kau, itu kupetik dari seberang yang lelah aku berenang

plis.... turunkan alismu
jangan lukis keningmu dengan guratan
s'bab tahukah kau?
telah kupatahkan ranting-ranting bimbang yang meranggas hati
telah kubunuh tokek di sisi terali
hanya untuk menjelangmu

kali ini,
jangan kau ucap tak ada jalan menuju hatimu
s'bab sudah kulukis pintunya di setiap mimpiku
kucipta taman dan bunga-bunga untukmu

ayolah...
berikan jemarimu
lekat di dadaku
rasakan ombakku
dekatkan bibirmu
kusimpan hangatmu
manisnya untukmu
ulurkan lenganmu
erat di sayapku
kita kan terbang menuju pelangi...


Noeel G.<8/1/12>

Jumat, 06 Januari 2012

Lelaki Penghalau Burung

 Bergegas kita pulang menuju desamu di penghujung tahun

aku tahu bulirbulir emas dan daun padi sudah menyambut kita di alunalun

aku terbayang gemericik air dan nyanyian jangkrik riuh rendah

ya, juga angin tahun baru sudah mendahului kita sampai di pondok kecil

membawa tawa dan gema sumringah di daundaun



tapi kemana gerangan lelaki penghalau burung

yang setia menera jejak

pada bentangan pematang sawah

setiap kali tak alpa menjerang ikanikan di kolam harmoni

pada malamnya kita debatkan ramuan bumbunya:

tentang dekke naniura* yang kecut meringis

tentang gulai entok yang menarik lidah kita sampai ke siku

atau tentang segelas tuak yang menggelegak di ubunubun

berparade imaji kita hingga menjelang pagi



dimana gerangan lelaki penghalau burung

tak kutemukan di garis pematang

tak jua menyapa di sisi lumbung

uff...

sesaknya dada

asap panggangan tahun  lalu masih mendekam

menyedak dalam sampai ke hati

karena dia pergi tak pernah kembali seperti air meninggalkan pancuran

dimanakah bermuara kenangan yang siasia



tiada impas hati merindu

takkan berarti seikat krisan

juga setangkai gladiol putih

yang 'kan kusemat di sisi nisan.

di kejauhan, orangorangan sawah melambaimelambai.



31 Desember 2011.



*dekke naniura : makanan khas Batak Toba (ikan mas yang dibumbui dan dimasak dengan asam tanpa api)

Pengikut

Buble