desaklah aku untuk buatmu berpeluh walau batu menindih ragaku
menarilah liukkan siluetmu walau birahiku enggan meronta
biasakanlah itu duhai perempuanku
agar 'ku sadar dari kembaraku yang liar, titisan dendam...
dan kau alpa mengetahuinya jua 'ku lihai menguncinya tujuh lapis tujuh di bilikku
yang tiada pernah kau kubiarkan menjadi "jaka tarub terhadap bidadari khayangan"
aku itu lihai...duhai perempuanku maka kumohon:
desaklah aku buatmu berpeluh walau bibirku bisu bergurau
menyanyilah dengan jiwamu dari sudut perapian kita
dengan lembut tanpa memekak
seperti yang kusuka- kaupun tahu itu-
biarkan aku berjinjit menghampirimu seperti pencuri
karena nyanyianmu lamat lamat laksana perawan di tengah hutan
kau tahu aku suka itu...
kumohon....duhai perempuanku pasung saja aku! dengan jimat cintamu
biar 'ku belajar mengerti tentang rusuk yang hilang
tentang sebentuk daun keladi yang kau sajikan dengan ketulusan
biar ku damai meniti hari bersamamu
di jalan setapak rintisan kita menuju pardis impian
perempuanku...
berkemaslah sigap
bawa serta buah hati kita, sebelum matahari meninggi...
(medan 230711)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar