Hasrat meronta pada senja menjelang langit runtuh
ketika geliat birahi tekun mencipta tarian resah penuh sesumbar
kutuk benak yang tak menuntun hati pada nyali
selalu kembali pada keputusan yang sekejap berbuah sesal
selekas angin bergegas, menera bekas
aku berputar pada perulangan yang menjemukan
meski pasrah tak diundang, jenuh berdendang pada daun-daun bimbang
senyum mengecam di bunga-bunga yang lelah menengadah
aku tak perduli...walau kutahu selalu kembali pada perulangan yang menjemukan
ya, menjemukan...
salahkan yang mencipta taksempurna
atau ulangi tempah aku pada pola tak bercela
seperti yang kau suka...
(05/09/11)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar