Hatiku jengah menghampirimu
ketika mataku mencuri pipimu dan jenjang lehermu meluluhkan seluruh keakuanku
sisa malamku habis melarung bersama hadirmu yang kian masif di pusat saraf
kucoba basuh di sendang galau, namun...
tarianmu semakin mencipta gilaku
menyeret sukmaku pada labirin
mengasuh obsesi setinggi bulan
semua bintang kau himpun di bola matamu hingga langitku menjadi gelap
matahari mengikutimu jadikan bumiku redup tanpamu
angin menunggu petikan jarimu
lalu siap menghempasku ke palung sunyi
kumohon...
jangan lakukan itu
karena akulah pemujamu yang setia menyanyikan ode untukmu
ya...hanya untukmu
pada lirik dan senandung jiwa yang coba singkirkan elegi
tiruslah kau menuju jiwa
sampai lena aku pada dekapmu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar