Bergegas kita pulang menuju desamu di penghujung tahun
aku tahu bulirbulir emas dan daun padi sudah menyambut kita di alunalun
aku terbayang gemericik air dan nyanyian jangkrik riuh rendah
ya, juga angin tahun baru sudah mendahului kita sampai di pondok kecil
membawa tawa dan gema sumringah di daundaun
tapi kemana gerangan lelaki penghalau burung
yang setia menera jejak
pada bentangan pematang sawah
setiap kali tak alpa menjerang ikanikan di kolam harmoni
pada malamnya kita debatkan ramuan bumbunya:
tentang dekke naniura* yang kecut meringis
tentang gulai entok yang menarik lidah kita sampai ke siku
atau tentang segelas tuak yang menggelegak di ubunubun
berparade imaji kita hingga menjelang pagi
dimana gerangan lelaki penghalau burung
tak kutemukan di garis pematang
tak jua menyapa di sisi lumbung
uff...
sesaknya dada
asap panggangan tahun lalu masih mendekam
menyedak dalam sampai ke hati
karena dia pergi tak pernah kembali seperti air meninggalkan pancuran
dimanakah bermuara kenangan yang siasia
tiada impas hati merindu
takkan berarti seikat krisan
juga setangkai gladiol putih
yang 'kan kusemat di sisi nisan.
di kejauhan, orangorangan sawah melambaimelambai.
31 Desember 2011.
*dekke naniura : makanan khas Batak Toba (ikan mas yang dibumbui dan dimasak dengan asam tanpa api)
aku tahu bulirbulir emas dan daun padi sudah menyambut kita di alunalun
aku terbayang gemericik air dan nyanyian jangkrik riuh rendah
ya, juga angin tahun baru sudah mendahului kita sampai di pondok kecil
membawa tawa dan gema sumringah di daundaun
tapi kemana gerangan lelaki penghalau burung
yang setia menera jejak
pada bentangan pematang sawah
setiap kali tak alpa menjerang ikanikan di kolam harmoni
pada malamnya kita debatkan ramuan bumbunya:
tentang dekke naniura* yang kecut meringis
tentang gulai entok yang menarik lidah kita sampai ke siku
atau tentang segelas tuak yang menggelegak di ubunubun
berparade imaji kita hingga menjelang pagi
dimana gerangan lelaki penghalau burung
tak kutemukan di garis pematang
tak jua menyapa di sisi lumbung
uff...
sesaknya dada
asap panggangan tahun lalu masih mendekam
menyedak dalam sampai ke hati
karena dia pergi tak pernah kembali seperti air meninggalkan pancuran
dimanakah bermuara kenangan yang siasia
tiada impas hati merindu
takkan berarti seikat krisan
juga setangkai gladiol putih
yang 'kan kusemat di sisi nisan.
di kejauhan, orangorangan sawah melambaimelambai.
31 Desember 2011.
*dekke naniura : makanan khas Batak Toba (ikan mas yang dibumbui dan dimasak dengan asam tanpa api)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar